materi statistik inferensial kelas 12

PengertianLimit Fungsi Trigonometri. Materi Limit Tak Hingga Fungsi Trigonometri merupakan gabungan bentuk limit di ketakhinggaan dan limit fungsi trigonometri. Jika kita perdalam lagi, ternyata bentuk Limit Tak Hingga Fungsi Trigonometri lebih menekankan pada limit fungsi trigonometrinya, sehingga Anda harus benar-benar menguasai materi limit 12 contoh soal uts statistika. Contoh Soal dan Pembahasan Statistika Kelas 11 - Primalangga. Statistika: Contoh Soal Diagram. Contoh Soal Dan Pembahasan Statistika ( Pendugaan ) Big Family Of Unindra Pasca English Contoh Soal Uts Statistik. Statistika: Contoh Soal Diagram. Contoh Soal Ukuran Penyebaran Data Statistik - Berbagai Ukuran. Pascaldaddy512BANK SOAL KISI-KISI UJIAN NASIONAL 2019 KISI-KISI UJIAN SEKOLAH 2019 MATEMATIKA. SOAL SENI BUDAYA SMA KELAS XII SEMESTER 2. Baca juga soal uts kelas 1 sd semester 2 kurikulum 2013 revisi 2017. Jenis dan ciri umum serangga. Jelaskan persamaan dan berbedaan antara statistik deskriptip dengan statistik inferensial statistik Statistikainferensial; Statistika inferensial adalah metode untuk menyatakan keterkaitan antara kesimpulan dan populasi yang diteliti berdasarkan informasi dari sampel. Materi PKK untuk kelas XII TKJ PS Hari Kamis, 29 Juli 2021. Assalamualaikum wr wb. Hari ini kalian akan mempelajari suatu hal yang sudah umum terjadi dalam proses bisnis Wedid not find results for contoh soal statistika inferensial kelas 11. Posted by thaake850 at 6:07 PM. Email This BlogThis! Share to Twitter Share to Facebook Share to Pinterest. Labels: 11, Contoh, Contoh Soal Statistika Inferensial Kelas 11, Inferensial, Kelas, Soal, Mann Meiner Freundin Flirtet Mit Mir. Kamu sedang mempelajari statistik deskriptif dalam data berinterval? Yuk simak penjelasan rata-rata, modus, kuartil, dan simpangan baku yang akan dijelaskan dalam artikel ini! — Hai guys! Tahu nggak kalau Indonesia diprediksi menjadi negara dengan kekuatan ekonomi terbesar kelima di tahun 2030? Penyebab prediksi itu adalah tingginya bonus demografi di Indonesia. Nah, kamu tau nggak tentang apa itu bonus demografi? Jadi bonus demografi adalah suatu keadaan yang diperoleh bila proporsi penduduk berusia produktif 15 – 64 tahun lebih banyak dari usia muda kurang dari 15 tahun dan usia lanjut lebih dari 64 tahun. Untuk jelasnya, bisa kita lihat dari grafik yang menunjukkan interval usia populasi di Indonesia saat ini nih Populasi Indonesia di berbagai rentang umur tahun 2017 sumber BPS Grafik di atas menunjukkan jumlah populasi penduduk Indonesia dengan interval usia tertentu. Sekilas terlihat kan penduduk usia produktif di Indonesia lebih banyak? Namun, bagaimana ya cara menunjukkannya secara kuantitatif dari statistika deskriptif? Pengertian Statistik Deskriptif Data Berkelompok/Interval Dalam materi ini, kita akan mempelajari beberapa bagian, seperti rataan, modus, kuartil, dan simpangan baku. Bagian tersebut sangat dibutuhkan dalam menganalisa data. Coba deh pelajari kembali Istilah-Istilah Statistik Data Tunggal dalam Matematika untuk dapat memahami bab ini ya! Untuk menentukan statistika deskriptif dari data berinterval, coba kamu perhatikan beberapa rumus statistika deskriptif yang sering dibutuhkan untuk data berinterval di bawah ini Ukuran Pemusatan Data Interval/Kelompok 1. Rata-rata Rata-rata adalah hasil pembagian jumlah nilai dengan banyak data. Rata-rata hitung suatu data dapat ditentukan dengan beberapa cara, yakni menggunakan nilai tengah dan menggunakan rata-rata sementara. 2. Modus Modus MO adalah nilai data yang paling sering muncul. Letak kelas modus dapat ditentukan berdasarkan kelas yang frekuensinya paling besar. 3. Nilai Letak Data Nilai letak data adalah nilai yang membagi data yang berurutan menjadi beberapa bagian, diantaranya kuartil, desil, dan persentil. Kuartil Kuartil merupakan nilai yang membagi data yang sudah diurutkan menjadi empat bagian yang sama banyak. Kelompok data mempunyai 3 buah kuartil, yaitu Kuartil bawah Q1, Kuartil tengah / median Q2, dan Kuartil atas Q3. Desil Desil adalah nilai yang membagi data yang sudah diurutkan menjadi sepuluh bagian yang sama banyak. Kelompok data memiliki 9 buah desil. Persentil Persentil adalah nilai yang membagi data yang sudah diurutkan menjadi 100 bagian yang sama banyak. Kelompok data memiliki sebanyak 99 buah persentil. Ukuran Penyebaran Data Interval/Kelompok 1. Simpangan Rata-rata Simpangan rata-rata atau umumnya disebut mean deviation, merupakan adalah rata-rata jarak antara nilai-nilai data menuju rata-ratanya. Kegunaan dari simpangan rata-rata ialah untuk mengetahui seberapa jauh nilai data menyimpang dari rata-ratanya. 2. Simpangan Baku Varian dan Standar Deviasi Adalah ukuran-ukuran keragaman variasi data statistik yang paling sering digunakan. Standar deviasi simpangan baku merupakan akar kuadrat dari varian. Fungsi dari penghitungan simpangan baku untuk mengetahui keragaman suatu kelompok data. Salah satu cara untuk mengetahui keragaman dari suatu kelompok data adalah dengan mengurangi setiap nilai data dengan rata-rata kelompok data tersebut, selanjutnya semua hasilnya dijumlahkan. Baca juga 5 Manfaat Statistik untuk Perkembangan Indonesia Cara Menghitung Data Interval/Berkelompok Kalau sudah tau rumus-rumusnya, coba kita cari tau yuk salah satu statistika deskriptif dari data populasi Indonesia tahun 2017 di atas. Misalnya kita ingin menjawab Berapa sih rata – rata umur penduduk laki-laki Indonesia dari umur 0 hingga 74 tahun? Jika ingin mencari rata-rata, kamu butuh data jumlah banyaknya atau biasa disebut frekuensi tiap kelompok dan titik tengahnya. Jadi, kita harus membuat tabelnya dulu nih berdasarkan gambar grafik di atas. Tabelnya berisi kelompok umur, nilai tengah dari kelompok umur itu, frekuensi, dan hasil kali antara nilai tengah dan frekuensi. Oh iya, tabelnya bakal kepanjangan nih jika ditampilkan semua di sini. Jadi dipersingkat ya seperti pada gambar di bawah ini disimbolkan dengan titik-titik. Tapi tetap, kamu harus membuat tabel itu dari kelompok umur 0 – 4 tahun hingga 70 – 74 tahun ya. Setelah dibuat tabelnya, didapat kan dari tabel hasil sebagai berikut = 3791,86 dan = 129,63 Dari rumus rata-rata akan didapat = 3791,86 / 129,63 = 29,25 Baca juga Data Statistik Lengkap Hasil SNMPTN 2019 Jadi rata-rata umur penduduk laki-laki Indonesia dari 0 sampai 74 tahun adalah 29,25 tahun. Masih muda-muda sekali, ya! Kalau muda kan jadi lebih produktif, punya waktu yang panjang, dan otomatis bisa membangun Indonesia lebih baik lagi. Beban penduduk usia tua juga bisa lebih terbantu nih. Apalagi kalau penduduk usia muda juga pada cerdas teknologi. Wuih bakal berjaya Indonesia. Makanya ayo belajar yang rajin ya teman-teman! Kalau kamu butuh video materi dan pembahasan soal yang lebih banyak, langsung aja daftar di ruangbelajar. Dijamin deh jadi makin jago. Tunggu apa lagi? Yuk langsung aja langganan! Jenis-jenis Statistika beserta Penjelasan dan Contohnya, Materi SMA Kelas 12 – Ketika duduk di bangku kelas 12, kamu akan diajak untuk mengenal dan memahami lebih jauh lagi seputar Statistika. Dikenal sebagai ilmu yang mempelajari kumpulan data yang tersusun lebih dari satu angka, statistika terbagi menjadi dua jenis. Agar kamu dapat lebih mudah memahami jenis-jenis statistika ini, yuk informasi lengkapnya di bawah ini. Jenis-jenis Statistika lengkap dengan Penjelasan dan Contoh Daftar IsiJenis-jenis Statistika lengkap dengan Penjelasan dan Contoh Apa yang dimaksud dengan Statistika?Jenis-jenis Statistika1. Statistika deskriptif2. Statistika inferensial Daftar Isi Jenis-jenis Statistika lengkap dengan Penjelasan dan Contoh Apa yang dimaksud dengan Statistika? Jenis-jenis Statistika 1. Statistika deskriptif 2. Statistika inferensial Ketika mendengar kata “statistika”, kira-kira apa yang terbesit di benak kamu? Apakah berupa sekumpulan angka dengan grafik tabel, grafik polygon, dan grafik diagram lingkaran? Nah, statistika dapat didefisikan sebagai angka yang digunakan untuk menjelaskan, menganalisa, mengolah, dan menafsirkan data yang terdiri dari angka-angka. Ilmu statistika telah menjadi bagian dari ilmu pengetahuan yang nyatanya tidak akan jauh-jauh dari adanya sekumpulan angka beserta beberapa grafik sebagai penggambaran jelasnya. Banyak yang mungkin belum mengetahui bahwa statistika sudah ada sebelum abad ke-18, lho. Dalam penerapannya, statistika dibagi menjadi dua jenis, yakni deskriptif dan inferensia. Untuk mendapatkan penjelasan lebih lengkapnya bisa kamu simak berikut ini. Apa yang dimaksud dengan Statistika? Sebelum kita membahas lebih jauh seputar jenis-jenis statistika, ada baiknya jika kamu memahami terlebih dahulu pengertian dari statistika itu sendiri. Statistika merupakan metode ilmiah untuk mengelola data berdasarkan angka dan menginterpretasikannya. Istilah statistika statistics sendiri pertama kali diperkenalkan pada awal abad ke-19 oleh Sir John Sinclair. Pada periode waktu tersebut, statistika akhirnya mulai banyak dikenal sebagai salah satu cabang ilmu matematika yang banyak menggunakan peluang. Seiring berjalannya waktu, istilah statistika pun menjadi lebih luas yaitu merupakan ilmu yang mempelajari bagaimana mengumpulkan data, meringkas data yang telah diperoleh; Menyajikannya, menganalisisnya, dan mengambil keputusan berdasarkan hasil analisis data tersebut. Singkatnya, statistika merupakan ilmu yang berhubungan dengan data. Merujuk pada buku Dasar-Dasar Statistika karya Marianne Reynelda Mamondol, statistika didefinisikan sebagai seperangkat metode yang kerap digunakan untuk membahas tentang cara-cara berikut Mengumpulkan data-data yang dapat memberikan informasi yang optimal. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara mencatat secara langsung, mencatat sebagian atau keseluruhan, membuat angket atau daftar pertanyaan kuesioner untuk diisi oleh responden penelitian. Meringkas, mengolah, dan menyajikan data. Data-data yang telah terkumpul selanjutnya dipresentasikan ke dalam bentuk tabel, grafik, atau diagram untuk kemudahan pemahaman dan perolehan informasi-informasi penting dari data tersebut. Melakukan analisis terhadap sekumpulan data. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik-teknik analisis yang tepat untuk pembuktian hipotesis dugaan sementara dan pengambilan kesimpulan mengenai data. Mengambil kesimpulan dan menyarankan keputusan yang sebaiknya diambil berdasarkan hasil analisis data. Pengambilan kesimpulan berhubungan dengan menolak atau menerima suatu hipotesis yang diajukan dalam penelitian. Menentukan besarnya risiko kekeliruan yang mungkin terjadi jika kita mengambil keputusan berdasarkan hasil analisis data. Jenis-jenis Statistika Dalam penerapannya, Jenis-jenis statistika terbagi menjadi dua jenis, antara lain 1. Statistika deskriptif Statistika deskriptif descriptive statistics merupakan metode dalam statistika untuk mengumpulkan, mengklasifikasikan, meringkas, menginterpretasikan, dan menyajikan data secara deskriptif atau eksplanasi. Jenis statistika yang satu ini berfungsi untuk menggambarkan karakteristik suatu sampel data, namun tidak menarik kesimpulan atau probabilitas dari data tersebut. Biasanya, proses penggambaran atau penginterpretasian data dalam statistika deskriptif diuraikan dalam bentuk narasi, tabel distribusi, atau diagram. Nah, statistika deskriptif ini memudahkan analyst dalam menyampaikan informasi tentang kumpulan data yang tadinya sulit dipahami. Umumnya terdapat tiga model penyajian data dalam statistika deskriptif, antara lain a Distribusi Frekuensi Distribusi adalah metode untuk menunjukkan frekuensi atau banyaknya objek di setiap kelas. Tujuan distribusi sendiri adalah untuk mendapatkan informasi lebih dalam tentang kumpulan data yang tidak bisa diperoleh secara cepat hanya dengan melihat data asli. Biasanya, distribusi ditampilkan dengan grafik atau tabel. Peneliti pun nantinya dapat meringkas frekuensi dari suatu variabel dalam bentuk angka atau persentase. b Tendensi Sentral Tendensi sentral berfokus pada nilai rata-rata dari kumpulan data. Seorang peneliti bisa menggunakan tendensi sentral untuk merangkum dan mendeskripsikan kelompok variabel. Jenis statistika deskriptif yang satu ini merujuk pada kecenderungan letak pusat data. Tendensi sentral menggunakan tiga metode untuk mencari hasil, yakni mean, median, dan modus. Mean merupakan metode untuk menemukan angka rata-rata dari suatu kumpulan data. Sedangkan, median adalah nilai yang berada tepat di tengah kumpulan data dan modus merupakan nilai yang berada tepat di tengah kumpulan data. Angka yang nilainya memiliki frekuensinya paling banyak atau paling sering muncul. c Variabilitas Variabilitas berguna untuk menganalisis bagaimana persebaran distribusi dalam suatu kumpulan data. Terdapat tiga aspek dalam variabilitas, yakni range, standard deviation, dan variance. Range dapat memberikan gambaran tentang jarak antara nilai terbesar dengan nilai terkecil dalam kumpulan data. Sedangkan, standard deviation adalah nilai yang berfungi menentukan persebaran data dalam suatu sampel. Dan terakhir, variance mencerminkan tingkat penyebaran yang ada di kumpulan data. Semakin data tersebar, semakin besar variasinya. Contoh statistika deskriptif Berikut ini adalah contoh penerapan statistika deskriptif. Perusahaan startup menyebar survei untuk mengetahui kepuasan pelanggan terhadap layanannya pada bulan Januari 2023. Survei dilakukan dengan menggunakan rentang angka 1 sampai 5. 1 sangat tidak puas 2 kurang puas 3 cukup puas 4 puas 5 sangat puas Dari survei yang sudah dilakukan selama 14 hari, terkumpul 650 respons pelanggan. Kemudian, tim analyst ingin tahu berapa rata-rata nilai yang diberikan oleh pelanggan. Analis mengukurnya menggunakan metode mean dengan hasil rata-rata jawaban responden berada di angka 3 yang berarti cukup puas. 2. Statistika inferensial Jenis-jenis Statistika berikutnya. Statistika inferensial inferential statistics adalah bagian dari statistika yang membahas cara-cara menganalisis data, menarik kesimpulan, dan menentukan besarnya kekeliruan akibat pengambilan suatu keputusan. S ingkatnya, jenis statistika yang satu ini berhubungan dengan pemodelan data dan pengambilan kesimpulan berdasarkan hasil analisis data. Kesimpulan yang ditarik di sini terkait dengan menolak atau menerima hipotesis yang diuji dalam analisis data. Fungsi jenis statistika ini adalah untuk memprediksi serta mengendalikan seluruh populasi dengan berdasarkan data, gejala, dan peristiwa yang terdapat proses penelitian. Nah, fungsi ini akan dimulai dengan membuat suatu estimasi dan hipotesis terlebih dahulu. Sering disebut dengan statistika induktif, statistika inferensial menarik kesimpulan pada keseluruhan data populasi didasarkan pada informasi dari sebagian data saja sampel. Hal ini bisa juga disebut sebagai proses generalisasi, yakni penarikan kesimpulan secara umum mengenai populasi berdasarkan informasi parsial yang diperoleh dari sebagian anggota populasi sampel. Statistika inferensial terbagi lagi menjadi dua kelompok, yakni a Statistika parametrik parametric statistics Statistika parametrik adalah bagian dari statistika inferensial yang mempertimbangkan nilai-nilai para meter populasi. Jenis statistika ini digunakan untuk menganalisis data yang minimal memiliki skala ukur interval dan bentuknya berdistribusi normal. Contoh alat-alat analisis dalam statistika parametrik adalah uji t, uji regresi, uji Korelasi Pearson Product, dan analisis ragam atau analisis varians Anova/Analysis of Variance. b. Statistika non parametrik non parametric statistics Statistika non parametrik merupakan bagian dari statistika inferensial yang tidak memperhatikan nilai-nilai parameter populasi. Jenis statistika ini digunakan untuk menganalisis data yang berskala ukur nominal atau ordinal dan bentuk data tidak berdistribusi normal. Contoh alat-alat analisis dalam statistika non parametrik antara lain ada uji Run, uji Wilcoxon, uji Mann-Whitney, uji Friedman, uji Kruskal Wallis, uji Chi Kuadrat, uji McNemar, uji Koefisien Kontingensi, dan uji Korelasi Spearman Rank. Sebenarnya, penggunaan statistika parametrik dan non parametrik tergantung pada asumsi dan jenis data yang di analisis. Statistika prametik membutuhkan terpenuhinya banyak asumis. Dimana asumsi yang utama merupakan data yang akan dianalisis harus berdistribusi normal. Statistika non parametrik memiliki kekuatan yang lebih dibanding statistik parametik, jika asumsi yang melandasi dapat terpenuhi. Penggunaan kedua jenis statistik inferensial tersebut juga bergantung pada jenis data yang dianalisis. Kebanyakan, statistika parametik digunakan untuk menganalisis data interval dan rasio dan statistika non parametik digunakan untuk menganalisis data nominal, ordinal. Contoh statistika inferensial Dalam catatan kelulusan SMA Kurnia Asih yang dilaksanakan dalam kurun waktu lima tahun terakhir menunjukkan ada sekitar 72% di antara siswa yang lulus dengan nilai yang memuaskan. Nilai numerik 72% tersebut adalah bentuk dari sebuah statistika deskriptif. Berlandaskan dari data tersebut, kemudian seorang siswa dapat menyimpulkan peluang dirinya dapat lulus dengan nilai yang sangat memuaskan. Nilai tersebut adalah lebih dari 70%. Nah, siswa tersebut secara tidak langsung sudah melakukan statistika inferensial yang bersifat yang tidak pasti. Itulah informasi yang bisa Mamikos bagikan terkait jenis-jenis statistika lengkap dengan penjelasan dan contohnya. Semoga informasi di atas dapat berguna dan menambah wawasan kalian semua, ya! Jika kamu ingin mencari materi mata pelajaran lainnya, kamu bisa kunjungi situs blog Mamikos dan temukan informasinya di sana. Klik dan dapatkan info kost di dekat kampus idamanmu Kost Dekat UGM Jogja Kost Dekat UNPAD Jatinangor Kost Dekat UNDIP Semarang Kost Dekat UI Depok Kost Dekat UB Malang Kost Dekat Unnes Semarang Kost Dekat UMY Jogja Kost Dekat UNY Jogja Kost Dekat UNS Solo Kost Dekat ITB Bandung Kost Dekat UMS Solo Kost Dekat ITS Surabaya Kost Dekat Unesa Surabaya Kost Dekat UNAIR Surabaya Kost Dekat UIN Jakarta 60 Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII BAB 7 STATISTIK INFERENSIAL Statistik Inferensial adalah staistik yang digunakan untuk menganalisa data sampel dan hasilnya akan digeneralisasikan/diinferensialkan kepada populasi dimana sampel diambil. Sering juga dikenal dengan cakupan metode yang berhubungan dengan menganalisi sebuah data/sampel untuk kemudian sampai pada peramalan/pendugaan/penarikan kesimpulan mengenai seluruh data induknya. Statistik inferensial ada 2 macam yaitu  Statistik Parametrik, yaitu ilmu statistik yang mempertimbangnkan jenis sebaran atau distribusi data, yaitu pakah data menyebar secara normal atau tidak. Dengan kata lain, data yang akan dianalisis menggunakan statistik parametrik harus memenuhi asumsi normalitas. Pada umumnya, jika data tidak menyebar normal, maka data seharusnya dikerjakan dengan metode statistik non-parametrik, atau setidak-tidaknya dilakukan tranformasi terlebih dahulu agar data mengikuti sebaran normal, sehingga bisa dikerjakan dengan statistik parametrik. Contoh metode statistik parametrik uji-Z 1 atau 2 sampel, Uji-t 1 atau 2 sampel, Korelasi pearson, Perancangan percobaan one or two way anova parametrik. Ciri statistik parametrik Data dengan skala interval dan rasio, Data menyebar berrdistribusi normal.  Statistik Non-Parametrik, yaitu statistik bebas sebaran tidak mensyaratkan bentuk sebaran parametrik populasi, baik normal atau tidak. Selain itu, statistik ini biasanya menggunakan skala sosial, yaitu nominal dan ordinal yang umumnya tidak berdistribusi normal. Contoh metode statistik Non-parametrik uji tanda sign test, Rank sum test wilcoxon, Rank correlation test spearman, Fisher probability exact test, chi-square test. Ciri-ciri statistik non parametrik Data tidak berdistribusi normal, umumnya data nominal atau ordinal, penelitian sosial, umumnya jumlah sampel kecil. Dalam statistik inferensial diadakan pendugaan parameter, mebuat hipotesis serta melakukan pengujian hipotesis tersebut sehingga sampai pada kesimpulan yang berlaku umum. Metode seperti ini disebut juga sattistik induktif, karena kesimpulan yang diambil ditarik berdasarkan pada informasi dari sebagian data saja. Pengambilan kesimpuln dari statistik inferensial yang hanya didasarkan pada sebagian data saja yang menyebabkan sifat data tak pasti, memungkinkan terjadinya kesalahan dalam pengambilan keputusan, sehingga pengetahuan mengenai teori peluang mutlak diperlukan dalam melakukan metode – metode satistik inferensial. Menjelaskan dan menentukan distribusi peluang binomial berkaitan dengan fungsi peluang binomial Menyelesaikan masalah berkaitan dengan distribusi peluang binomial suatu percobaan acak dan penarikan kesimpulannya Statistik inferensial  Mencermati konsep variabel acak.  Mencermati konsep dan sifat fungsi distribusi binomial.  Melakukan penarikan kesimpulan melalui uji hipotesis dari suatu masalah nya yang terkait dengan distribusi peluang binomial  Menyelesaikan masalah berkaitan dengan distribusi peluang binomial suatu percobaan acak dan penarikan kesimpulannya  Menyajikan penyelesaian masalah berkaitan dengan distribusi peluang binomial suatu percobaan acak dan penarikan kesimpulannya Hai Quipperian, bagaimana kabarnya? Semoga selalu sehat dan tetap semangat belajar, ya. Di musim pandemi covid-19 ini, Bappenas Badan Perencana Pembangunan Nasional memprediksi angka kemiskinan di Indonesia meningkat menjadi 10,63%. Artinya, akan ada tambahan sekitar 4 juta penduduk miskin, sehingga menjadi 28,7 juta. Nah, kira-kira bagaimana cara Bappenas memprediksi angka-angka tersebut, ya? Angka-angka tersebut diperoleh dari hasil perhitungan menggunakan ilmu statistika berdasarkan data-data yang telah diperoleh oleh lembaga terkait, misalnya Kementerian Sosial atau BPS. Memangnya, apa itu statistika dan bagaimana proses pengumpulan data di dalamnya? Temukan jawabannya di artikel ini, ya. Pengertian Statistika Statistika adalah ilmu yang mempelajari semua hal tentang data, mulai pengumpulan, penyajian, analisis, sampai terbentuk suatu kesimpulan. Statistika merupakan ilmu yang harus dikuasai karena everything need statistics. Contohnya, menghitung rata-rata nilai ujian, menentukan banyaknya siswa yang suka membolos, menghitung tingkat kepatuhan siswa pada peraturan sekolah, menghitung tingkat penularan Covid-19 di suatu lokasi, menentukan laju inflasi, dan masih banyak lainnya. Saat belajar statistika, kamu akan mengenal istilah populasi dan sampel. Apa itu? 1. Populasi Populasi adalah objek yang dijadikan penelitian. Misalnya, jika kamu akan melakukan penelitian tentang pengaruh hormon steroid pada pertumbuhan ayam pedaging broiler, maka populasi yang dipilih adalah ayam pedaging yang dibudidayakan oleh peternak. 2. Sampel Sampel adalah bagian dari populasi yang bisa dijadikan sumber informasi. Misalnya, dari banyaknya ayam pedaging yang dimiliki oleh peternak, kamu cukup mengambil beberapa saja untuk kamu amati selama proses penelitian. Artinya, kamu tidak perlu menjadikan semua ayam sebagai bahan penelitian. Kategorisasi Ilmu Statistika Terdapat dua kategori besar dalam ilmu statistika. Apa sajakah itu? Check this out! 1. Statistika deskriptif Statistika deskriptif adalah metode untuk mengorganisasikan, meringkas, dan menyajikan suatu informasi. Contoh statistika ddekriptif adalah data yang disajikan dalam bentuk histogram, diagram, dan lingkaran. Barulah kemudian dicari rata-rata, simpangan baku, median, modus, dan sebagainya. 2. Statistika inferensial Statistika inferensial adalah metode untuk menyatakan keterkaitan antara kesimpulan dan populasi yang diteliti berdasarkan informasi dari sampel. Contoh statistika inferensial bisa kamu lihat saat quick count pemilu atau pilkada. Variabel dan Data Variabel adalah sifat beda antarobjek penelitian, misalnya tinggi badan, warna bunga, bentuk biji, jenis pupuk, dan masih banyak lainnya. Variabel yang bisa dinyatakan dengan angka disebut variabel kuantitatif. Contohnya tinggi badan, berat badan, suhu, dan sebagainya. Nah, ternyata variabel kuantitatif masih dibagi menjadi dua, yaitu variabel diskrit dan kontinu. Variabel diskrit adalah variabel yang nilainya ditentukan dari hasil perhitungan, misal banyak siswa, banyak kendaraan, banyaknya orang berbaju pink di sebuah ruangan, dan sebagainya. Variabel kontinu adalah variabel yang nilainya didapat dari hasil pengukuran, misal tinggi pohon di dalam area kampus. Sementara itu, variabel yang tidak bisa dinyatakan dengan angka disebut variabel kualitatif. Contohnya, warna bunga, bentuk mata, bentuk jengger, dan sebagainya. Untuk lebih jelasnya, simak bagan berikut. Data adalah nilai variabel dari suatu objek. Data juga dibedakan menjadi data kuantitatif, kualitatif, diskrit, dan kontinu. Pengumpulan Data dan Teknik Sampling Penelitian tidak akan shahih jika tidak didasari oleh data yang sesuai. Perolehan data dilakukan dengan berbagai cara. Salah satu cara paling umum adalah dengan survei. Survei tidak harus dilakukan secara tatap muka, melainkan bisa melalui dunia maya, contohnya telepon, kuesioner online, wawancara online, dan masih banyak lainnya. Untuk mendapatkan hasil secara efektif dan efisien, sang peneliti harus menggunakan sampel terkait variabel dan populasi. Contohnya, suatu lembaga survei akan menghitung perolehan sementara pasangan calon melalui quick count. Dalam hal ini, lembaga survei tersebut tidak perlu menghimpun data dari seluruh Indonesia, melainkan cukup mengambil sambel dari beberapa TPS yang ada di suatu area. Namun demikian, pemilihan sampel tidak boleh sembarangan, ya agar hasilnya bisa mewakili keadaan sebenarnya. Oleh karena itu, dibutuhkan beberapa metode sampling seperti berikut. 1. Metode sampel acak Metode sampel acak adalah metode pemilihan sampel berdasarkan konsep peluang atau angka acak. Artinya, sampel yang diambil secara acak. Contohnya adalah setiap kartu di dalam populasi diberi identitas berupa nomor, lalu seluruhnya dicampur dalam suatu tempat. Peneliti akan mengambil secara acak kartu tersebut sesuai kebutuhan. Nah, kartu-kartu yang terambil secara acak tersebutlah yang dinamakan sampel. 2. Metode sistematik Metode sistematik adalah metode untuk mendapatkan sampel secara sistematik. Misalnya, kamu memiliki kartu dan masing-masing kartu sudah kamu beri indentitas berupa nomor. Sementara itu, kartu yang kamu butuhkan untuk penelitian hanya 100. Langkah tepat yang harus kamu lakukan agar sistematik adalah membagi banyaknya kartu dengan kartu yang kamu butuhkan, 100 = 20. Anggap k = 20, sehingga kamu bisa melakukan pengambilan setiap selisih 20, misal 5, 25, 45, 65, dan seterusnya. 3. Metode sampling terstratifikasi Metode sampling terstratifikasi adalah metode untuk mencari sampel dengan cara membagi suatu populasi dalam dua grup berdasarkan beberapa pertimbangan sifat. Lalu, tiap sampel diambil dari masing-masing grup. 4. Metode sampling kelompok Metode ini hampir sama dengan metode sampling terstartifikasi, hanya saja sampel yang dipilih adalah grup/ kelompok bukan tiap-tiap individu pada masing-masing grup. Dengan demikian, sampelnya adalah seluruh anggota grup/ kelompok yang dipilih. Untuk mengasah pemahamanmu, simak contoh soal berikut. Contoh Soal 1 Golongan darah manusia dengan sistem ABO hanya ada 4, yaitu A, B, AB, dan O. Jika dokter memberitahu golongan darahmu, data jenis apakah yang akan kamu terima? Pembahasan Golongan darah termasuk variabel kualitatif karena tidak dinyatakan dengan angka. Dengan demikian, golongan darah termasuk data kualitatif. Contoh Soal 2 Gunung tertinggi di dunia adalah Gunung Everest yang terletak di pegunungan Himalaya. Ketinggian Gunung Everest adalah m dari permukaan air laut. Dari informasi tersebut, tentukan jenis variabel dan datanya! Pembahasan Ketinggian gunung merupakan variabel kontinu karena diperoleh melalui pengukuran. Oleh karena itu, tinggi Gunung Everest yang bernilai m merupakan data kuantitatif kontinu. Contoh Soal 3 Anggi memiliki 500 kartu. Untuk memudahkan penelitiannya, ia sudah memberi nomor seluruh kartu. Namun demikian, kartu yang ia butuhkan untuk penelitian hanya 20. Tentukan kartu mana saja yang harus ia pilih jika metode yang digunakan Anggi sampling terstratifikasi. Pembahasan Mula-mula, tentukan nilai k. k = 500 20 k = 25 Jadi, setiap kartu yang ia ambil harus memiliki selisih 25 dengan kartu sebelumnya, misal 10, 35, 60, 85, 110, dan seterusnya. Itulah pembahasan Quipper Blog tentang pengertian statistika dan pengumpulan data. Semoga bermanfaat buat Quipperian, ya. Jika kamu ingin mendapatkan materi lebih lanjut tentang statistika, silakan gabung bersama Quipper Video. Jadikan Quipper Video sebagai mitra belajar yang menyenangkan. Salam Quipper! [spoiler title=SUMBER] Penulis Eka Viandari

materi statistik inferensial kelas 12